Kodim Sragen - Pembinaan ASN RSUD dr. Soeratno Gemolong
Add caption |
Kamis, 30 Januari 2020 pukul 13.10 - 14.30 Wib di RSUD dr. Soeratno Gemolong Kec. Gemolong Kab. Sragen dilaksanakan "Pengarahan dan Pembinaan ASN di RSUD dr. Soeratno Gemolong" oleh dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Bupati Sragen) dan dihadiri kurang lebih 60 orang.
Hadir dalam kegiatan tersebut dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Bupati Sragen), Drs. Tatag Prabawanto B. MM (Sekda Sragen), dr. Hargiyanto, M.Kes (Ka Dinas Kesehatan Sragen), Para Asisten Setda Kab. Sragen, dr. Agus Trijono (Direktur RSUD dr. Soeratno Gemolong), Muspika Gemolong, Para Dokter dan karyawan RSUD dr. Soeratno Gemolong.
Kunjungan Bupati Sragen ke RSUD dr. Soeratno Gemolong di dasari yang sebelumnya pada Tgl. 20 Januari 2020 telah dilakukan Sidak oleh anggota Komisi IV DPRD Sragen dan dalam Sidak tersebut anggota Dewan menemukan beberapa pelayanan yang kurang memuaskan. Bupati Sragen meminta tanggapan kepada para pasien terkait dengan pelayanan RSUD dr. Soeratno Gemolong.
Dalam pengarahannya dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Bupati Sragen) mengatakan bahwa terkait dengan kinerja kita semua dan salah satunya evaluasi kinerja satu tahun yang lalu dan kami tidak puas atas kinerja rumah sakit RSUD dr. Soeratno Gemolong dan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Dua rumah sakit ini belum menunjukkan yang terbaik termasuk sisa anggaran yang paling terbanyak adalah rumah sakit RSUD dr. Soeratno Gemolong dan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
Beberapa minggu yang lalu anggota Dewan sidak di rumah sakit RSUD dr. Soeratno Gemolong dan menyampaikan beberapa hal yang tidak puas dalam pelayanan di rumah sakit ini. Kemudian kami juga beberapa kali mendapatkan informasi bahwa kalau Dokter ditempatkan di RSUD dr. Soeratno Gemolong adalah Dokter buangan.
" Pasar Gemolong akan kita pindahkan jadi nanti rumah sakit Gemolong akan lebih bagus lagi dan harapan kami agar rumah sakit dr. Soeratno Gemolong bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Kemudian kami sampaikan bahwa Dokter Spesialis tidak ikut apel karena kinerjanya 24 jam " ujar Bupati.
BPK sudah masuk di Kab. Sragen dan sistem di rumah sakit kurang bagus sehingga menjadi sorotan oleh anggota BPK, memang betul untuk merawat rumah sakit sangat sulit, namun kita tetap memberikan yang terbaik. " Kemudian apabila nanti BPK meminta laporan rumah sakit dr. Soeratno Gemolong agar diberikan data-data yang sebenar-benarnya, karena kami punya cita-cita untuk Sragen mendapatkan WTP yang ke-5 " imbuhnya.(RED)